Halaman

Minggu, 18 Maret 2012

CANDEN



Desaku budayaku
            Desa Canden terletak di kelurahan Ketro,Kecamatan Tanon,Kabupaten Sragen.Dahulu desa Canden adalah sebuah hutan yang cukup luas.Kemudian sekitr tahun 1948 hutan ini sebagian tanahnya dijadikan persawahan dan pemukiman oleh beberara orang,bulan demi bulan akhirnya penduduk mulai banyak yang menetap di desa canden.Saat itu masyarakatnya belum mengenal adanya agama,perekonomian.Merekapun masih sangat sulit,karena belum ada warga yang bersekolah.Pendapatan mereka hanya mengandalkan hasil dari membuat kue lupis da mencari kayu di hutan,itupun harus dilakukan dengan sembunyi-sembunyi,saat itu ada larangan mencarikayu di hutan oleh pemerintah setempat.Selain itu mereka juga bertani menanam padi.Walaupun bertani sangat membantu perekonomian mereka,tapi sayangnya panen padi hanyabisa dilakukan setiap setahun sekali.
            Tahun 1950  seorang tokoh yang sangat berjasa dalam hal keagamaan menetap di Canden.Beliau adalah mbah Iman tafsir,beliau adalah satu-satunya orang yang pandai masalah keagamaan.Beliau yang membujk warga terutama anak-anak untuk belajar sholat dan mengaji.Selain itu mbah Iman tafsir juga membangun sebuah langgar kecil yang terbuat dari bamboo,untuk mengajari sholat dan ngaji.Akhirnya banyak warga yang mau mnunaikan sholat dan mengaji ,walaupun banyak juga yang belum mau sholat dan mengaji .Langgar yang dibangun mbah Iman tafsir sudah mulai rapuh.Kemudian atas kesadaran masyarakat,merea bergotong-royong membuat batu bata untuk pembangunan masjid dan masjid itu bertahan kira-kira hingga 20 tahun,sekitar tahun 1970 masyarakat Canden membangun sebuah madrasah yang diberi nama madrasah Salamah Wabarokah.Fungsi madrasah itu antara lain pagi untuk mengajar TK(taman Kanak-kanak),sedangkan sore harinya untuk mengajar mengaji.Sampai sekarang Madrasah ini masih ada dan berkembang menjadi sebuah pondok mengaji yang didampingi oleh masjid yang cukup besar pula.
            Desa Canden itu sendiri diberi nama Canden Karena konon ada sebuah belik yang sekarang disebut sumur tua peninggalan wali yang dihuni macan yang sangat besar,tapi macan itu tidak pernah mengganggu ataupun melukai warga,Justru ia dianggap sebagai penunggu dan pelindung.Oleh warga macan itu diberi nama macan punden,dan dari nama itu terciptalah sebuah desa yaitu Canden.Masyarakat canden memilki banyak kepercayaan,misalnya sumur tua yang dianggap keramat itu bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit,menyuburkan tanaman,menjernihkan air sumur yang baru digali,jika seseorang melangsungkan pernikahan,mereka harus berputar sebanyak 7 kali agar pernikahannya langgeng.Tempat itu juga sering digunakan untuk bertapa.Tapi untuk sekarang kepercayaan itu mulai ditinggalkn karena dianggap syirik,walaupun masih ada yang mempercayainya.
Narasumber
Bp.Paiman (seorang yang dianggap pintar mngenai sejarah desa Canden)