Desaku budayaku
Desa Canden terletak di
kelurahan Ketro,Kecamatan Tanon,Kabupaten Sragen.Dahulu desa Canden adalah
sebuah hutan yang cukup luas.Kemudian sekitr tahun 1948 hutan ini sebagian
tanahnya dijadikan persawahan dan pemukiman oleh beberara orang,bulan demi
bulan akhirnya penduduk mulai banyak yang menetap di desa canden.Saat itu
masyarakatnya belum mengenal adanya agama,perekonomian.Merekapun masih sangat
sulit,karena belum ada warga yang bersekolah.Pendapatan mereka hanya
mengandalkan hasil dari membuat kue lupis da mencari kayu di hutan,itupun harus
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi,saat itu ada larangan mencarikayu di hutan
oleh pemerintah setempat.Selain itu mereka juga bertani menanam padi.Walaupun
bertani sangat membantu perekonomian mereka,tapi sayangnya panen padi hanyabisa
dilakukan setiap setahun sekali.
Tahun 1950 seorang tokoh yang sangat berjasa dalam hal
keagamaan menetap di Canden.Beliau adalah mbah Iman tafsir,beliau adalah satu-satunya
orang yang pandai masalah keagamaan.Beliau yang membujk warga terutama
anak-anak untuk belajar sholat dan mengaji.Selain itu mbah Iman tafsir juga
membangun sebuah langgar kecil yang terbuat dari bamboo,untuk mengajari sholat
dan ngaji.Akhirnya banyak warga yang mau mnunaikan sholat dan mengaji ,walaupun
banyak juga yang belum mau sholat dan mengaji .Langgar yang dibangun mbah Iman
tafsir sudah mulai rapuh.Kemudian atas kesadaran masyarakat,merea
bergotong-royong membuat batu bata untuk pembangunan masjid dan masjid itu
bertahan kira-kira hingga 20 tahun,sekitar tahun 1970 masyarakat Canden
membangun sebuah madrasah yang diberi nama madrasah Salamah Wabarokah.Fungsi
madrasah itu antara lain pagi untuk mengajar TK(taman Kanak-kanak),sedangkan
sore harinya untuk mengajar mengaji.Sampai sekarang Madrasah ini masih ada dan
berkembang menjadi sebuah pondok mengaji yang didampingi oleh masjid yang cukup
besar pula.
Desa Canden itu sendiri
diberi nama Canden Karena konon ada sebuah belik yang sekarang disebut sumur
tua peninggalan wali yang dihuni macan yang sangat besar,tapi macan itu tidak
pernah mengganggu ataupun melukai warga,Justru ia dianggap sebagai penunggu dan
pelindung.Oleh warga macan itu diberi nama macan punden,dan dari nama itu
terciptalah sebuah desa yaitu Canden.Masyarakat canden memilki banyak
kepercayaan,misalnya sumur tua yang dianggap keramat itu bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit,menyuburkan tanaman,menjernihkan air sumur yang baru
digali,jika seseorang melangsungkan pernikahan,mereka harus berputar sebanyak 7
kali agar pernikahannya langgeng.Tempat itu juga sering digunakan untuk
bertapa.Tapi untuk sekarang kepercayaan itu mulai ditinggalkn karena dianggap
syirik,walaupun masih ada yang mempercayainya.
Narasumber
Bp.Paiman (seorang yang dianggap pintar mngenai sejarah desa Canden)