Halaman

Selasa, 10 Juli 2012




 RESENSI NOVEL






Judul : Rumah Seribu Malaikat
Penulis      : Yuli Badawi & Hermawan Aksan
Penyunting : Laura Khalida
ISBN        : 978-602-8767-27-9
Halaman    : 424
Penerbit     : Hikmah
Harga        : Rp 69.000
Novel ini menceritakan orang tua dengan empat orang anak yang memiliki perekonomian yang bisa dibilang sederhana,panggil saja Badawi dan yuli, mereka adalah sosok orang tua yang penuh dengan kasih sayang,perhatian,welas asih ,dan amnah .padahal mereka sudah memiliki empat orang anak dari pernikahan mereka,tetapi mereka dengan tulus iklas mau merawat puluhan bayi yang terlantar,ataupun dengan sengaja memang dititipkan oleh orang tua mereka karena berbagai alasan.
Mereka tidak pernah memutuskan nasab/pertalian darah anak dengan kedua orang tua mereka.Bayi yang dititipkan kepada mereka mempunyai akta atas nama orang tua kandung mereka.Mereka bertekat akan membesarkan bayi-bayi itu tanpa mengeluh dan memperlihatkan keadaan ekonomi mereka kepada orang lain ,apalagi harus meminta bantuan dari orang lain.Ketulusan hati mereka tidak itu saja bahkan,ketika anak asuhan mereka sudah baligh,mereka akan diberi tau orang tua kandung mereka.
Mereka memang orang tua asuh yang luar biasa,mereka memperlakukan anak-anak asuh mereka dengan sama ,tidak ada yang dibeda-bedakan antara anak kandung mereka dengan anak asuh ,mereka mendapat kasih sayang dan perhatian yang bobotnya sama,sungguh mulia sekali mereka sebagai orang tua,mereka juga mendapatkan pendidikan yang sama juga ,bahkan ketika anak asuh mereka sedang jatuh sakit mereka sama cemasnya seperti anak kandung mereka yang sedang sakit.
Bayangkan saja ketika kita ada diposisi keluarga Nabawi,mengurus puluhan bayi dengan latar belakang yang berbeda-beda,dengan karakter yang tidak sama juga,pasti awalnya sangat sulit sekali mengerti kepribadian dari puluhan anak asuh mereka,mereka juga harus memenuhi semua kebutuhan sandang,pangan,papan,bahkan pendidikan puluhan anak tersebut,SUBHANALLAH…..
Banyak hal-hal yang sangat menarik dan menyentuh hati ketika kita membaca novel ini, bahkan beberapa kisah dari novel ini akan membuat air mata tidak mau berhenti menetes,tapi tidak sedikit juga kejadian-kejadian lucu mengenai tingkah bayi-bayi itu dengan berbagai karakter yang berbeda,novel ini juga banyak menuntun kita dan membuka mata kita bahwa ternyata masih banyak hal yang biasa kita lakukan untuk orang lain,mengajarkan tentang arti kasih sayang ,cinta kasih antar sesama manusia, keihlasan dan sabar.
   Saya tidak menemukan kelemahan dari  novel ini,dari segi bahasa ,kalimat dan struktur,serta kisah yang kerkandung tidak ada sesuatu yang harus dikhawatirkan,karena menurut saya novel ini luar biasa.

Sabtu, 09 Juni 2012

KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA DITINJAU DARI PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN STRUKTUR BAHASA
(Eksperimen pada Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS)1

Oleh:
St. Y. Slamet2



Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pendekatan pembelajaran dan penguasaan tata bahasa pada keahlian menulis. Penelitian dilakukan pada Guru Sekolah Dasar Program Pendidikan Studi, FKIP Universitas Sebelas Maret (2007) dengan sampel terdiri dari 80 siswa yang dipilih secara acak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pendekatan pembelajaran umum terpadu (= 66.33 dan s = 8.13) memberikan prestasi secara tertulis keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran terfragmentasi (X = 61,16 dan s = 6,03). untuk Wich kelompok memiliki tinggi ternak tata bahasa penguasaan, pendekatan pembelajaran terpadu (X = 71,8 dan s = 5,95) memberikan prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran terfragmentasi (X = 60 dan s = 6.08). Untuk Wich kelompok memiliki penguasaan tata bahasa rendah, hasilnya tidak menunjukkan efek yang berbeda antara pendekatan pembelajaran terpadu (X = 60,86 dan s = 5,43) dan pendekatan pembelajaran terfragmentasi (X = 62,33 dan s = 5,73). hasil penelitian ini juga menunjukkan pendekatan interaksi beween belajar dan penguasaan tata bahasa keterampilan menulis (qc = 17,23> qt = 4,00).

Kata kunci: pendekatan belajar, tata bahasa penguasaan, dan menulis keterampilan.

Abstak
Keterampilan menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi anak didik,baik selama mereka mengikuti pendidikan di berbagai jenjang dan jenis sekolah maupun dakam kehidupannya nanti di masyarakat. permasalahan penelitian ini sebagai berikut: (1) secara keseluruhan, apakah ada perbedaan keterampilan menulis antara kelompok mahasiswa yang belajar dengan pendekatan terpadu dengan yang belajar dengan pendekatan tidak terpadu?; (2) untuk penguasaan struktur tinggi, apakah ada perbedaan keterampilan menulis antara kelompk mahasiswa yang belajar dengan pendekatan terpadu dengan yang belajar dengan pendekatan tidak terpadu?; (3) untuk penguasaan struktur rendah, apakah ada perbedaan keterampilan menulis antara kelompok mahasiswa yang belajar dengan pendekatan terpadu dengan yang belajar dengan pendekatan tidak terpadu ?

Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. penelitian dilaksanakan di kampus Program Studi PGSD FKIP UNS selama enam bulan atau satu semester (Agustus 2007-Januari 2008). Populasi penelitian adalah semua mahasiswa mahasiswa PGSD FKIP UNS. Populasi terjangkau adalah mahasiswa semester I tahun akademik 2007/2008. Kerangka sampling beranggotakan 108 orang mahasiswa. Kerangka sampling penguasaan struktur tinggi 53 mahasiswa dan kerangka sampling untuk penguasaan struktur rendah 55 orangmahasiswa.
Dari hasil tes tersebut ditetapkan 27% kelompok tinggi dan 27% kelompok rendah sehingga diperoleh sejumlah 40 orang kelompok tinggi dan 40 orang kelompok rendah. Penetapan 40 orang untuk penguasaan struktur tinggi dan rendah mengacu kepada pendapat Conny Semiawan (1982:3346) bahwa kelompok tinggi dan kelompok rendah berkisar antara 27-33,3%. Dengan cara ini diyakini sangat tegas perbedaanmahasiswa yang memiliki penguasaan struktur tinggi dan rendah.

Minggu, 18 Maret 2012

CANDEN



Desaku budayaku
            Desa Canden terletak di kelurahan Ketro,Kecamatan Tanon,Kabupaten Sragen.Dahulu desa Canden adalah sebuah hutan yang cukup luas.Kemudian sekitr tahun 1948 hutan ini sebagian tanahnya dijadikan persawahan dan pemukiman oleh beberara orang,bulan demi bulan akhirnya penduduk mulai banyak yang menetap di desa canden.Saat itu masyarakatnya belum mengenal adanya agama,perekonomian.Merekapun masih sangat sulit,karena belum ada warga yang bersekolah.Pendapatan mereka hanya mengandalkan hasil dari membuat kue lupis da mencari kayu di hutan,itupun harus dilakukan dengan sembunyi-sembunyi,saat itu ada larangan mencarikayu di hutan oleh pemerintah setempat.Selain itu mereka juga bertani menanam padi.Walaupun bertani sangat membantu perekonomian mereka,tapi sayangnya panen padi hanyabisa dilakukan setiap setahun sekali.
            Tahun 1950  seorang tokoh yang sangat berjasa dalam hal keagamaan menetap di Canden.Beliau adalah mbah Iman tafsir,beliau adalah satu-satunya orang yang pandai masalah keagamaan.Beliau yang membujk warga terutama anak-anak untuk belajar sholat dan mengaji.Selain itu mbah Iman tafsir juga membangun sebuah langgar kecil yang terbuat dari bamboo,untuk mengajari sholat dan ngaji.Akhirnya banyak warga yang mau mnunaikan sholat dan mengaji ,walaupun banyak juga yang belum mau sholat dan mengaji .Langgar yang dibangun mbah Iman tafsir sudah mulai rapuh.Kemudian atas kesadaran masyarakat,merea bergotong-royong membuat batu bata untuk pembangunan masjid dan masjid itu bertahan kira-kira hingga 20 tahun,sekitar tahun 1970 masyarakat Canden membangun sebuah madrasah yang diberi nama madrasah Salamah Wabarokah.Fungsi madrasah itu antara lain pagi untuk mengajar TK(taman Kanak-kanak),sedangkan sore harinya untuk mengajar mengaji.Sampai sekarang Madrasah ini masih ada dan berkembang menjadi sebuah pondok mengaji yang didampingi oleh masjid yang cukup besar pula.
            Desa Canden itu sendiri diberi nama Canden Karena konon ada sebuah belik yang sekarang disebut sumur tua peninggalan wali yang dihuni macan yang sangat besar,tapi macan itu tidak pernah mengganggu ataupun melukai warga,Justru ia dianggap sebagai penunggu dan pelindung.Oleh warga macan itu diberi nama macan punden,dan dari nama itu terciptalah sebuah desa yaitu Canden.Masyarakat canden memilki banyak kepercayaan,misalnya sumur tua yang dianggap keramat itu bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit,menyuburkan tanaman,menjernihkan air sumur yang baru digali,jika seseorang melangsungkan pernikahan,mereka harus berputar sebanyak 7 kali agar pernikahannya langgeng.Tempat itu juga sering digunakan untuk bertapa.Tapi untuk sekarang kepercayaan itu mulai ditinggalkn karena dianggap syirik,walaupun masih ada yang mempercayainya.
Narasumber
Bp.Paiman (seorang yang dianggap pintar mngenai sejarah desa Canden)